Teruntuk hati yang pernah berharap, adakah kesempatan
untuk kembali sembuh? Teruntuk kecewa yang tengah didapat, akankah hati dapat
kembali utuh?
Sahabat,
seberapa sering kita mendengar kata harapan? Atau seberapa sering kita berharap
terhadap sesuatu, apa pun itu? Hampir setiap saat, bukan? Sebenarnya, apa makna
harapan?
Jika menilik
maknanya, harapan adalah angan manusia yang ingin diwujudkan. Harapan selalu
memberi motivasi pada kita untuk melangkah dan mengubahnya menjadi realita. Mungkin
kita pernah merasa, hidup yang kita jalani saat ini tak adil. Itu bermula
ketika kenyataan yang kita hadapi tidak sesuai dengan keinginan. Harapan lahir
dari keinginan dan cita-cita, berupa rencana atau visi dan misi hidup. Sedangkan
kenyataan adalah sesuatu yang kita alami dan harus kita hadapi. Kenyataan yang
pahit, terasa begitu nyata seperti gunung es, saat kamu berada di atas kapal
laut, tak bisa mengelak saat menabraknya, sepiawai apa pun sang nakhoda. Kekecewaan
bertumpuk seperti awan kelam yang menggulung kala hujan deras hendak mengguyur,
seakan siap mengirim banjir dan longsor. Sebelum menghadapinya, kamu pasti
sudah merasa takut, karena imajinasi tentang kekelaman yang akan dihadapi sudah
tergambar dalam pikiranmu. Akan semakin berat rasanya menjalani rutinitas hidup
dengan berbagai bayangan menakutkan seperti itu.
Di saat-saat
seperti ini, akan terasa mudah untuk mengatakan bahwa orang lain tidak pernah
mengerti apa yang kamu rasakan dan mereka hanya bisa memberikan justifikasi
terhadap kenyaaan pahit yang sudah kamu alami. Memang lebih mudah untuk
menghindari nasihat-nasihat yang terasa menghakimi, dibandingkan merenungi
sejenak, apakah memang nasihat itu merupakan solusi untuk masalah yang kamu
hadapi. Lingkaran ini bisa dibilang lingkaran setan yang terus mengelilingi
kamu di saat hidup terasa pahit, di mana kamu mendapat kenyataan yang tak
sesuai dengan keinginan dan harapan, tetapi dengan mudahnya kamu menepis
pertolongan orang lain dan menjauh dari-Nya.
Sahabat, percaya atau tidak, dalam hidup ini pasti ada
mukjizat, yaitu sesuatu yang dikira tak masuk akal namun sungguh terjadi. Terkadang
hal seperti ini terjadi saat kamu sudah merasa lelah bergelut dengan
permasalahan hidup, namun kamu masih memilki secercah harapan pada Allah SWT. Ini
kadang terjadi saat kamu merasa tak ada lagi orang yang peduli dengan kegetiran
hidup yang kamu alami, namun kamu masih bersabar untuk mendapatkan bantuan
dari-Nya.
“La haula wala quwwata
illa billah.”
Tiada daya dan upaya
kecuali dengan pertolongan Allah.
Kamu jangan takut
akan suatu masalah besar yang sedang kamu hadapi, karena sebesar apa pun
masalah itu, kamu masih punya Allah yang Mahabesar.
Teruslah
berbaik sangka pada Allah dengan meyakini Dia menciptakan segala sesuatu
berpasang-pasangan. Pelangi akan muncul selepas hujan, maka yakinlah akan ada
kebahagiaan yang muncul selepas kesedihan yang tengah dirasakan. Ini sudah
menjadi janji Allah. Begitu pun dengan masalah. Allah telah pasangkan masalah
dengan doa. Karena bila ditilik lebih jauh, doa itu erat kaitannya dengan sabar
dan shalat. Di dalam kesabarannya dalam menghadapi cobaan dan ujian, seseorang
kan selalu memanjatkan doa kepada-Nya.
Sangat
disayangkan ketika masih ada yang menganggap ringan kekuatan doa. Sejatinya doa
itu berkekuatan dahsyat dan merupakan bentuk kepasrahan diri seorang hamba di
hadapan Tuhan-nya. Doa juga merupakan bentuk komunikasi langsung antara seorang
hamba dengan Penciptanya. Dalam doa terdapat pinta seorang hamba kepada
Tuhannya. Bila dihayati, doa akan terasa nikmat jika dikemas dengan kepercayaan
yang mendalam terhadap kekuatan dari doa tersebut. Allah SWT begitu menyukai
hamba-Nya yang selalu berdoa setiap saat. Kalau kamu perhatikan, tak sedikit
dari doa kecil kamu yang sering sekali dikabulkan oleh-Nya. Seperti saat kamu
sedang terburu-buru ke suatu tempat, kamu pasti memohon dalam hati agar
perjalanan lancar tanpa hamabatan, serta sampai tepat waktu. Atau pernah juga
kamu berdoa, meminta agar penerbangan yang hendak kamu ambil untuk menemui
keluarga di luar kota tepat waktu dan tidak mengalami penundaan. Apa pun bentuk
dan isinya, kamu pasti pernah berdoa, baik sengaja maupun tidak sengaja. Dan biasanya,
saat itu juga bisa langsung terasa bahwa doa yang sudah kamu pinta dikabulkan
oleh Allah SWT. Sekalipun belum langsung dikabulkan, jangan pernah menyerah dan
tetaplah untuk selalu berbaik sangka kepada-Nya.
Kepedihan
hidup hampir selalu dialami setiap orang, bukan hanya kamu. Itu sangat wajar
dan manusiawi. Dalam hal ini kamu tidaklah sendirian. Selalu tancapkan rasa
percaya diri dan optimis, serta yakinlah bahwa Allah selalu bersama kamu,
membantu kamu dan datang pada makhluk-Nya yang senantiasa meminta.
penerbit: qultummedia
penulis: @pathdilyquote (@iqyakhmad, @arfiearfie, @d.arummelati)
cetakan: Maret 2018
harga: Rp. 65.000
rating: 4/5
tebal: x + 238 Hal 14x20 cm
Catatan:
Salah ketik pada;
1. Tuham - hal. 35
2. mucul - hal. 113
3. bakso J - hal. 115
4. mejawab - hal. 116
5. perbautan - hal. 119
6. nisaya - hal. 121
7. saai - hal. 172
8. surah pendek J - 223
9. tetap fresh J - 231
Harapan kepada manusia hanya membuahkan kekecewaan..bener dhyna..?
BalasHapusbenar sekali, walaupun terkadang aku lupa masih berharap selain kepada-Nya
Hapus